KOMPAS.com —
Sistem tata surya kita diduga memiliki satu planet gas lagi. Hal ini diungkapkan oleh David Nesvorny dari Colorado Southwest Research Institute. Menurutnya, tata surya sekarang tidak mungkin tercipta tanpa ada satu planet lagi karena planet yang lain akan bertabrakan saat proses pembentukan.
“Tanpa ada satu planet gas itu, planet yang lain akan tarik-menarik dan mengakibatkannya keluar dari orbit, bahkan bertabrakan,” jelas David.
David mengadakan simulasi secara sederhana dengan mencoba berbagai orbit yang memungkinkan. Masalahnya berawal dari asumsi di mana planet gas yang ada, seperti Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, sangatlah besar sehingga secara otomatis mereka akan merobek satu sama lain saat terjadi pembentukan. Menurut David, sistem tata surya sekarang memiliki probabilitas yang amat kecil untuk bisa tercipta.
Setelah David menambahkan planet gas kelima dalam simulasinya, ada keanehan yang muncul di dalam tata surya kita. “Keanehan ini tentu menunjukkan bahwa tata surya tidak begini, bisa saja teori saya salah. Akan tetapi, jika simulasi komputer mengatakan hal yang berbeda, maka ada kemungkinan,” papar David.
David berpendapat bahwa planet gas ini merupakan es raksasa dengan massa dan komposisi yang sama dengan Neptunus serta Uranus. Penemuan terbaru lainnya mendukung teori ini, tetapi planet tersebut telah keluar dari tata surya karena tolakan gravitasi yang kuat. Dengan begitu, diperkirakan planet tambahan ini berada di Galaksi Bima Sakti dengan perjalanannya yang panjang. (National Geographic Indonesia/Arief Sujatmoko)
Post a Comment